Teori belajar sosio-kultural berangkat dari penyadaran tentang betapa pentingyasebuah pendidikan yang melihat proses kebudayaan dan pendidikan yang tidak bisadipisahkan. Pendidikan dan kebudayaan memiliki keterkaitan yang sangat erat, dimana pendidikan dan kebudayaan berbicara pada attaran yang sama, yaitu nilai-nilai. Masyarakat dan budaya sebagi tiga dimensi dari hal yang bersamaan. Oleh sebab itu pendidikan tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan dan hanya dapat telaksana dalamsuatu komunitas masyrakat. Budaya adalah sesuatu yang general dan spesifik sekaligus. General dalam hal ini berarti setiap manusia di dunia mempunyai budaya, sedangkan spesifik berarti setiap budaya pada sekolompok masyarakat tertentu adalah bervariasi antara satu dan yanglainnya.
Pentingnya kebudayaan dalam kehidupan manusia inilah yang kemudianmendasari bahwa kebudayaan tidak bisa dilepaskan dari pendidikan. Melihat bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai budaya. Pentingnya menghargai budayadalam pendidikan ini karana yang timbil dalam diri manusia sadar ataupun tidak sadaradalah hasil kebudayaan di mana pribadi itu hidup. Budaya belajar sebagai faktor pengaruh dan faktor yang dipengaruhi, terbentukdari budaya (kultur) yang berkembang di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Baik kultur makro maupun kultur mikro.
Teori belajar kultural sangat berkaitan erat dengan penyelenggaraan pendidikan, baik pendidikan formal, informal, maupun non formal. Teori belajar kultural memandang bahwa aspek-aspek sosial masyarakat, aspek kebudayaan, dan aspek lingkungan, merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran dan keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Patut diakui, bahwa kebudayaan yang berkembang dalam kelompok masyarakat tertentu akanmenentukan bentuk maupun corak pembelajaran yang dilakukan di lembaga-lembaga pendidikan.
Indonesia merupakan negara yang majemuk, dengan heterogenitas kebudayaanyang dimiliki masyarakat, menjadikan corak pendidikan di Indonesia pun menjadi beragam. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, dari kepulauan Sematera hingga Papua, tidak boleh meminggirkan peranan kebudayaan yang hidup dan berkembang ditengah-tengah masyarakat. Secara umum, pendidikan memang dimaksudkan agar setiap kelompok masyarakat dapat menerima perbedaan, sehingga tercipta masyarakat yang plural dengan tingkat toleransi yang tinggi.