Belajar mempunyai pengertian yag sangat umum dan luas, boleh kita katakan bahwa sepanjang kehidupan seseorang selalu mengalami proses belajar. Dari berbagai macam pengalaman yang diperoleh seseorang bisa mengembangkan dan merubah cara dan gaya berfikir dan mengerjakan suatu pekerjaan. Dari berbagai macam pengalaman itu pula, seseorang bisa mendapatkan dan membentuk pengetahuan, pengertian dan nilai nilai, sikap sikap tertentu dan gambaran tentang dunia sekitar dan lingkungannya serta keduduknnya dalam lingkungan tersebut.
Belajar dianggap sebagai proses perubahan perilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan yang sering dilakukan, oleh karena itu belajar bukan sekedar mengumpulkan pengetahuan. Belajar merupakan proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental tersebut muncul karena adanya interaksi individu dengan lingkungan hidup yang ada disekitarnya. Proses belajar merupakan kegiatan mental yang tidak bisa kita lihat. Kita hanya bisa melihat adanya tanda tanda perubahan perilaku yang tampak dari orang yang melakukan kegiatan belajar tersebut.
Banyak teori yang membahas tentang terjadinya perubahan tingkah laku. Dalam suatu pembelajaran juga perlu didukung oleh adanya suatu teori belajar. Setiap aliran teori belajar tersebut memiliki pandangan sendiri-sendiri tentang belajar. Pandangan-pandangan itu umumnya berbeda satu sama lain dengan alasan-alasan tersendiri.
Dalam makalah ini penulis memfokuskan pembahasannya terhadap salah satu Teori belajar saja, yaitu Teori belajar Humanistik. Teori Humanistik tertuju pada masalah bagaimana tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri.
Munculnya teori belajar humanistik ini tidak dapat dilepaskan dari gerakan pendidikan humanistik yang memfokuskan diri pada hasil afektif, belajar tentang bagaimana belajar dan belajar untuk meningkatkan kreativitas dan potensi manusia. Teori belajar Humanistik sifatnya lebih abstrak dan lebih mendekati bidang filsafat, teori keperibadian, dan psikoterapi dari pada bidang kajian psikologi belajar.Teori ini sangat mementingkan isi yang dipelajari dibanding proses belajar itu sendiri. Adapun yang termasuk golongan aliran humanistik adalah David Kolb, Honey, Mumford, Hubermas, Bloom dan Krathwohl
Mereka berpendapat bahwa tujuan utama pendidik adalah membantu siswa mengembangkan dirinya yaitu membantu individu untuk mengenal dirinya sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu mewujudkan potensi mereka. Penyusunan dan penyajian materi pelajaran harus sesuai dengan perasaan dan perhatian siswa.