Membaca sejarah peradaban islam belum lengkap sebelum membaca sejarah Daulah Mughal di India karena ekspansi islam masuk ke India yang beragama hindu tersebut sudah terjadi pada masa Daulah Umayyah berkuasa di Syiria di bawah pimpinan Muhammad ibn Qasim dan Qutaibah ibn Muslim beresama 6.000 tentaranya. Kemudian di lanjutkan oleh Daulah Ghaznawiyah di bawah pimpinan Mahmud Al-Ghaznawi. Pada masa ini islam sudah tersebar keseluruh wilayah di india.
Jatuhnya kota Baghdad pada tahun 128 M ke tangan Mogol bukan saja mengakhiri khilafah Abbasiyah disana, tetapi juga merupakan dari awal dari masa kemunduran politik dan peradaban islam, karena Baghdad sebagai pusat kebudayaan dan peradaban islam yang sangat kaya dengan khazanah ilmu pengetahuan itu ikut lenyap di bumi hanguskan oleh pasukan mongol yang di pimpin oleh Hulagu Khan.
Bangsa Mogol berasal dari pengunungan Mongolia yang membentang dari Asia Tengah sampai ke Siberia Utara, Tibet Selatan dan Manchuria Barat serta Turkistan Timur. Nenek moyang mereka bernama Alanja Khan, yang mempunyai putra kembar, Tatar dan Mongol. Kehidupan bangsa Mongol sangat sederhana, mereka mendirikan kemah-kemah dan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, mengembala kambing dan juga hidup dari hasil buruan. Mereka juga hidup dari hasil perdagangan tradosional, yaitu dengan menukarkan kulit binantang dengan binatang yang lain, baik dengan sesama mereka maupun dengan bangsa Turki dan Cina yang menjadi tetaangga mereka. Sebagai mana umumnya bangsa nomad, orang-orangg mongol memiliki watak yang kasar, suka berperang, dan berani menghadang maut demi mencapai keinginannya.Akan tetapi mereka sangat patuh pada pemimpinnya. Ideologi utama mereka adalah “Mongolidme”, yang bermimpi menaklukan dunia dan mengagungkan kekuatan kerajaan dan militer Mongol.
Agama bangsa Mongol semula adalah Syamanisme, meskipun mereka mengakui adanya yang Maha Kuasa, akan tetapi mereka tidak beribadah kepada-nya, melaikan mereka menyembah kepada arwah, terutama pada roh jahat yang mampu mendatangkan bencana, mereka jinakkan dengan sajian-sajian, disamping itu mereka sangat memuliahkan arwah nenek moyang yang di anggap masih berkuasa mengatur kehidupannya. Pemimpin atau khan bangsa mongol pertama kali diketahui dalam sejarah adalah Yesugey. Ia adalah ayah Jenghiz (Chinggiz atau Chingis). Jenghiz nama aslinya Temujin, seorang pandai besi yang mencuat namanya karena perselisihan yang dimenangkannya Ong Khan atau Togril, seorang kepala suku Kereyt. Jenghiz sebenarnya adalah gelar bagi Temujin yang diberikan kepadanya oleh sidang kepala suku Mongol yang mengangkatnya sebagai pemimpin tertinggi pada bangsa itu pada tahun 1206, atau juga disebut Jenghiz Khas ketika umurnya 44 tahun.