Dalam setiap ruang dan waktu, pendidikan selalu mendapatkan perhatian dari setiap tokoh-tokohnya. Perbincangan tentang pendidikan seolah-olah tak pernah mati. Dalam kondisi apapun pendidikan tetap selalu dibicarakan. Baik dalam kondisi berkembang dan maju maupun dalam kondisi stagnan atau bahkan dalam kondisi terpuruk sekalipun. Belum pernah didengar ada suatu masa yang disitu pendidikan tidak dibicarakan. Ini berlaku disemua negara dan disemua waktu. Pendidikan merupakan masalah yang tidak pernah selesai (unfinished agenda). Pendidikan selalu terasa tidak pernah memuaskan. Pendidikan selalu dibicarakan. Pendidikan bahkan selalu menjadi bahan perdebatan.
Hal ini menunjukkan signifikansi posisi dan kedudukan pendidikan dalam peradaban manusia. Sebagaimana tabiat perkara duniawi, pendidikan dalam realitanya mengalami kembang kempis. Situasi ini tidak terlepas dari pengaruh peranan tokoh-tokoh yang berkecimpung dalam ranah pendidikan tersebut. Ketika tokoh-tokohnya kritis dan sensitive serta proaktif terhadap masalah pendidikan yang mengemuka, maka pendidikan yang ada pada masanya akan melahirkan hasil-hasil pendidikan yang memuaskan dalam setiap bidangnya. Sebaliknya, ketika para praktisi pendidikan tidak sensitive terhadap masalah pendidikan yang sedang mengemuka bahkan terkesan reaktif dan apriori maka hal itu akan mewariskan duka dalam bagi dunia pendidikan. Tetapi sekali lagi kemajuan dan kemunduran adalah dua perkara yang saling mengalahkan. Terkadang di satu masa pendidikan memperoleh kemajuan yang signifikan. Sedangkan pada masa yang lain terkadang pendidikan mengalami kemunduran yang sangat mengerikan.
Berbicara tentang pendidikan Islam, maka mau tidak mau harus berbenturan dengan tokoh-tokoh yang berkecimpung di dalamnya. Diantara tokoh pendidikan Islam yang tidak kecil kontribusinya adalah Ibnu Khaldun. Tokoh yang satu ini memilki tempat tersendiri dalam dunia pendidikan Islam.
Pemikiran-pemikirannya selalu menjadi bahan perbincangan di kalangan praktisi pendidikan. Baik itu pada masanya maupun pada masa-masa sesudahnya. Sedemikian besar kontribusi dalam dunia pendidikan, pemikrannya tidak hanya di konsumsi oleh para praktisi pendidikan Islam tetapi juga banyak sarjana-sarjana barat yang menjadikannya sebagai rujukan dalam penelitian-penelitian yang dikembangkannya.
Alhasil, mengkaji pemikiran tokoh pendidikan yang satu ini selalu menarik perhatian para akademisi. Konsep pemikirannya tidak hanya menarik pada zamannya saja tetapi juga sangat urgen untuk dijadikan sebagai rujukan dalam dunia pendidikan modern. Apalagi bila berbicara tentang dunia pendidikan Islam di Indonesia yang saat ini masih mencari jati dirinya, maka merujuk kepada tokoh pemikiran masa lalu termasuk Ibnu Khaldun di dalamnya adalah suatu keniscayaan. Hal ini sangatlah wajar, mengingat masa keemasan pendidikan Islam telah mereka torehkan dengan gemilang. Dan sejatinya, umat ini tidak akan pernah berkembang dan maju melainkan dengan mengikuti apa yang telah diaplikasikan oleh para pendahulunya. Dari latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengkaji pemikiran-pemikirannya. Terutama yang berkaitan dengan masalah-masalah seputar pendidikan.