Latar Belakang Al-Qur’anul karim sebagai kitab suci kaum muslimin antara lain berfungsi sebagai “hudan” yang didalamnya ada berbagai petunjuk agar manusia dapat menjadi khalifah yang baik di muka bumi ini. Untuk memperoleh petunjuk tersebut diperlukan adanya pengkajian terhadap al-Qur’an itu sendiri, sehingga kaum muslimin benar-benar bisa mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dari pada isi kandungan al-Qur’an tersebut yang di dalamnya kompleks membahas permasalahan-permasalahan yang sudah terjadi, sedang terjadi, maupun yang belum terjadi. Semua hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia, maupun keberadaan alam ini sudah termaktub dalam al-Qur’an. Termasuk permasalahan mulai dari asal kejadian manusia, sampai pada aktivitas yang dilakukan manusia dalam hal ini tentang Manajemen dalam kehidupan, hal tersebut sudah tertulis di dalam al-Qur’an.
Menurut Imam Al-Fakh Al-Razi mengatakan bahwa hidup adalah nikmat pertama yang dianugrahkan oleh Allah SWT kepada manusia sebelum nikmat lainnya termasuk nikmat iman lantaran tanpa kehidupan maka nikmat lainnya tidak bisa diperolehnya. Karena itulah nikmat dalam hidup kita ini harus disyukuri dengan memberdayakannya dan dikelola secara baik sehingga memiliki makna dan nilai positif semaksimal mungkin.
Pemberdayaan dan pemaknaan hidup tersebut diidenifikasikan oleh Allah SWT sebagai ‘imaraul ard’ (pemakmuran dunia) sebagai tugas manusia dimuka bumi dalam dimensinya yang amat luas meliputi pembangunan masyarakat manusia yang kuat dan sehat secara fisik dan rohani. Tugas mulia ini ditegaskan oleh Allah SWT didalam Al-Quran, surah Huud(11:61):
وَإِلىٰ ثَمودَ أَخاهُم صالِحًا ۚ قالَ يا قَومِ اعبُدُوا اللَّهَ ما لَكُم مِن إِلٰهٍ غَيرُهُ ۖ هُوَ أَنشَأَكُم مِنَ الأَرضِ وَاستَعمَرَكُم فيها فَاستَغفِروهُ ثُمَّ توبوا إِلَيهِ ۚ إِنَّ رَبّي قَريبٌ مُجيبٌ.
“dan kepada Tsamud (kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata : “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, Karena itu mohonlah ampunan-Nya, Kemudian bertobatlah kepadanya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat sekali (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).”
Dalam pendekatan manajemen diterangkan bahwa salah satu aspek terpenting dari sebuah manajemen adalah adanya pengorganisasian. Pengorganisasian yang baik haruslah mempunyai pijakan yang baik dan etika dalam berorganisasi. Pengorganisasian yang baik akan menghasilkan organisasi yang baik, mulai dari strukturnya, sumber daya manusianya, maupun aspek yang lainnya.
Organisasi Islam akan dapat berhasil dan berjalan dengan efektif dan efisien apabila ditopang dengan adanya organisasi yang kokoh dan baik. Namun sebaliknya, apabila organisasinya lemah dan keropos, maka pendidikan akan berjalan ibarat pepatah hidup segan matipun tak mau. Sehingga dapat dikatakan pengorganisasian juga merupakan awal mula kesuksesan suatu lembaga atau instansi pendidikan Islam. Maka dari itu, diperlukan pengorganisasian yang teori serta etikanya diambil dari al-Qur’an dan hadits.