Makalah Finansial Teknologi dalam Perspektif Islam

Loading

           
Teknologi keuangan atau financial technology (fintech), melahirkan berbagai moda baru yang lebih praktis bagi konsumen dalam mengakses produk dan layanan keuangan. Keberadaan fintech pun menggugah status quo dan merevolusi cara kerja institusi keuangan tradisional. Jumlah pengguna internet di Indonesia 132 juta orang, pengguna telpon genggam 371 juta pelanggan, pengguna aktif media sosial 106 juta orang, dan rata-rata mengakses internet hampir 9 jam merupakan daya tarik yang sangat besar bagi perkembangan fintech di Indonesia. Sampai dengan Januari 2017 jumlah masyarakat Indonesia yang berbelanja di e-commerce mencapai 25 juta orang yaitu 9% dari total populasi. Nilai transaksi mencapai 5,6 milyar dolar AS, padahal rata-rata pendapatan pengguna e-commerce hanya 228 dolar AS. Bayangkan besaarnya pasar fintech di tahun 2030 ketika Indonesia menjadi negara terbesar kelima perekonomiannya.
Bisnis startup di Indonesia terus berkembang, salah satu yang kini merajai merupakan sebuah industri baru financial technology atau biasa disebut Fintech. Fintech bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses produk-produk keuangan, mempermudah transaksi dan juga meningkatkan literasi keuangan. Adapun perusahaan-perusahaan Fintech di Indonesia didominasi oleh perusahaan-perusahaan startup dengan potensi besar.
Sejalan dengan meningkatnya jumlah pemain, layanan yang ditawarkan oleh fintech juga semakin beragam, mulai dari pembayaran, pembiayaan/pinjaman, investasi di pasar modal hingga asuransi dikemas lebih menarik dengan sentuhan fintech. Pengetahuan, tuntutan, tingkat kenyamanan dan inklusi keuangan publik pun semakin meningkat. Namun demikian, sebagai konsekuensi logis dari akses yang lebih terbuka dan opsi yang lebih banyak ini adalah meningkatnya resiko keamanan dalam bertransaksi.
Innovate Finance & Red Money dalam riset mereka “The Islamic Fintech Landscape 2017” memperkuat prediksi ini. Setidaknya ada 103 fintech syariah yang tersebar di 24 negara. Dari jumlah itu, 18 berkantor pusat di Malaysia, 16 di Inggris, 15 di Indonesia, 12 di Uni Emirat Arab, 11 di Amerika Serikat.

 
 

 

Download Word

Download PDF

Author: Zukét

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *