Makalah Asbab An-Nuzul

           
A. Latar Belakang
Secara umum ayat-ayat Al-Quran dapat dikategorikan dalam dua macam pertama, ayat-ayat yang turun sebagai petunjuk dan tuntunan bagi manusia tanpa didahului oleh sebab-sebab tertentu, dan kedua, ayat-ayat yang turun sebagai respons atas peristiwa dan realitas yang terjadi di kalangan masyarakat di mana Al-Quran diturunkan, Imam Burhanuddin bin ‘Umar al-Ja’bariy (w 732 H) menegaskan, “Al-Quran diturunkan dalam dua kategori sebagian turun tanpa sebab tertentu dan sebagian lain turun setelah adanya pertanyaan atau peristiwa tertentu.” Dari segi kuantitas, ayat-ayat dalam kategori pertama lebih banyak daripada ayat-ayat kategori kedua. Hal ini menunjukkan bahwa pada dasarnya Al-Quran memang diturunkan sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia tanpa menunggu terjadinya sebuah peristiwa atau adanya pertanyaan kepada Nabi Muhammad. Sementara itu, adanya peristiwa atau pertanyaan yang menjadi sebab turunnya sebagian ayat Al-Qur’an harus dipandang sebagai penegasan bahwa Al-Qur’an diturunkan sebagai tuntunan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan hidup manusia.
Allah berfirman dalam QS. Al-Isra Ayat 9 :
إِنَّ هَذَا الْقُرْءَانَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّلِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا وَأَنَّ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ
أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
Artinya : “Sesungguhnya al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal shalih bahwa bagi mereka ada pahala yang besar” (QS Al-Isra/17:9)

Walaupun secara kuantitas ayat-ayat yang turun karena sebab tertentu tidak terlalu banyak, para ulama memberi perhatian khusus terhadap ayat-ayat tersebut melalui pembahasan tentang sebab-sebab turunnya Al-Quran (asbabun nuzul). Asbabun nuzul ini kemudian berkembang menjadi salah satu cabang ilmu-ilmu Al-Quran yang mendapat perhatian besar dari para ulama pengkaji Al-Quran dan tafsirnya. Hal itu karena asbabun nuzul dipandang sebagai bagian yang sangat penting bagi siapa pun yang ingin menggali makna-makna Al-Quran. Menggali makna-makna Al- Quran membutuhkan sebuah proses yang dikenal sebagai tafsir, dan proses tafsir atau penafsiran Al-Quran tersebut memerlukan pengetahuan tentang asbabun nuzul agar dapat diperoleh makna yang sesuai dengan konteks dan maksud dari sebuah ayat Al- Quran. Karena itulah para ulama menempatkan pengetahuan tentang asbabun nuzul sebagai salah satu syarat keilmuan bagi siapa pun yang ingin menafsirkan Al-Quran.
Urgensi pengetahuan tentang asbabun nuzul ini diungkapkan secara tegas oleh para ulama. Abu Hasan ‘Aliy al-Wahidiy an- Naisaburiy (w. 468 H) menyatakan, “Asbabun nuzul adalah bidang ‘Ulum Al-Qur’an yang paling penting untuk dicermati dan diper- hatikan, sebab penafsiran dan pengungkapan maksud dari suatu ayat tidak akan dapat dilakukan tanpa mengetahui kronologi yang menjadi penyebab diturunkannya ayat tersebut. Pendapat serupa dikemukakan Ibnu Daqiq al-‘Id (w. 702 H). Dia mengatakan, pengetahuan tentang asbabun-nuzul adalah alat yang paling kuat untuk memahami makna Al-Qur’an.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Asbabun-Nuzul
2. Mengetahui Riwayat Asbabun-Nuzul
3. Macam-macam Asbabun-Nuzul
4. Kaidah Al-Ibrah

C. Tujuan
Dalam pembuatan makalah ini kami mengharapkan pembaca dapat mengetahui dan lebih memahami masalah Asbabun-Nuzul sehingga tidak ada lagi kerancuan mengenai hal tersebut.

.

 
 

 

Download Word

Download PDF

Author: Zukét

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *